Selasa, 21 Oktober 2008

3.LAPISAN FISIK DAN TOPOLOGI

Definisinya :
WLAN munggunakan stndar protocol Interconection ( OSI ).OSI memiliki 7 lapisan dengan lapisan pertama adalah lapisan fisik . Lapisan Pertama mengatur hal yang berhubungan dengan media transmisi data , seperti spesifikasi besarnya frekuency, redaman , besarnya tegangan dan daya ,inface media penghubung antar terminal.Media transmisi datayang digunakan oleh WLAN adalah IR dan RF.

a.infrared ( IR )
banyak digunakan pada komunikasi jarak dekat ,contoh paling umum pemakaian IR adalah remote control untuk televisi. Gelombang IR mudah untuk dibuat ,hargahnya murah , bersifat directional, tidak dapat menembus tembok atau benda gelap.memiliki fluktuasi daya tinggi, dan dapat diinterferensi oleh cahaya matahari .Pengirim dan penerima IR menggunakan LIght Emittiting Diode ( LED ) dan photo sensitif diode ( PSD ) . WLAN mengguankan IR sebagai media transmisi karena IR dapat menawarkan data rate tinggi ( sekitar 100 Mbps ),konsumsi daya listrik kecil , dan harganya murah . WLAN dengan IR MEMILIKI 3 macam teknik , yaitu Directed Beam IR ( DFIR ),dan Wuasi Diffused IR ( QDIR ).

1.DFIR
Teknik ini memanfaatkan komunikasi melalui pantulan . keunggulannya adalah tidak memerlukan Line Of Sight ( LOS ) antara pengirim dan penerima dan menciptakan portabilitas terminal .Kelemahannya adalah membutuhkan daya yang tinggi , data rate dibatasi oleh multipath ,berbahaya untuk mata telanjang dan risiko simulati tinggi pada keadaan simultan.

2.DBIR
Teknik ini menggunakan prinsip LOS , sehingga arah radiasinya harus diatur. Keunggulannya adalah konsumsi daya rendah , data rate tinggi , dan tidak ada multipath . Kelemahannya adalah terminalnya harus fixed dan komunikasinya harus LOS.

3.QDIR
Setiap terminal berkomunikasi dengan memantul ,sehingga pola radisasi harus terarah .QDIR teletak antara DFIR dan DBIR. Konsumsi daya lebih kecil daripada DFIR dan jangkauannya lebih jauh daripada DBIR.

b,Radio frekuency ( RF )
Pengguna RF tidak asing lagi bagi kita . Contoh penggunaannya pada stasiun radio, stasiun TV , dan telephone cordless.RF selalu menghadapi masalah spektrum yang terbatas , sehingga harus dipertimbangkan cara memanfaatkan spectrum secara effisien.WLAN menggunakan RF sebagai media transmisi karena jangkauannya jauh ,dapat menembus tembok, mendukung teknik handroff ,mendukung mobilitas yang tinggi ,jangkauan daerah jauh yang lebih baik dari IR , dan dapat digunakan di luar ruangan . Sebagai contoh WLAN mengnggunakan pita ISM dan memanfaatkan teknik spektrum, yaitu DS dan FH .DS adalah teknik yang emmodulasi sinyal informasi secara langsung dengan kode-kode tertentu ( daerah kode pseudonoise / PN dengan satuan chip ). FH adalah teknik yang memodulasi sinyal informasi dengan frekunsi yang loncat-loncat ( tidak konstan) frekuency yang berubah-ubah ini dipilih oleh kode-kode tertentu (PN ).

WLAN dengan RF memiliki beberapa topologi , yaitu sebagai berikut

a.Tersentralisasi ( Star Network / Hub Based )
Topologi ini terdiri atas server dan beberapa pengguna , dengan komnikasi antar termina harus melalui server terlabih dahulu . Keunggulannya adalah daerah cakupan luas ,Transmisi relatif effisien , dan desain terminal pengguna cukup sederhana karena kerumitan ada pada server. Kelemahannya adalah delay-nya besar dan jika server rusak , maka jaringan tidak dapat bekerja.

b.Distribusi (Pear To Pear)
Dengan semua terminal dapat berkomunikasi satu sama lain tanpa memerlukan pengontrol ( server ) , server diperlukan untuk menghubungkan WLAN dan LAN lain. Topologi ini dapat mendukung operasi mobile dan merupakan solusi ideal untuk jaringan ad hoc .keunggulan jika salah satu terminal rusak , maka jaringan tetap berfungsi , delaynya kecil dan kompleksitas perncanaan cukup minim.kelemahannya tidak memiliki unit pengontrolan jaringan ( kontrol daya , akses , dan timing ).

C.Jaringan Seluler
Jaringan ini cocok untuk melayani daerah dangan cakupan luas dan operasi mobile. Jaringan ini memanfaatkan konsep microsell ,teknik frekuency reuse dan teknik handover. Keunggulannya adalah dapat menggabungkan keunggulan – keunggulan dan menghapuskan kelemahan dari kedua topologi sebelumnya. Kelemahannya adalah memiliki kompleksitas perencanaan yang timggi.

Kamis, 16 Oktober 2008

Format Alamat IP


IP Address merupakan bilangan biner 32 bit yang dipisahkan oleh tanda pemisah berupa tanda titik pada setiap 8 bitnya. Tiap 8 bit disebut oktet pengalamatan IP berupa nomor 32 bit tersebut terdiri dari alamat subnet dan host banyak IP Address adalah sebagai berikut :

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Contoh : 11000000000010100001111000010


Pengalamatan 32 bit selanjutnya untuk memudahkan secara khusus di bagi kedalam empat oktet (8 bit section) :

1100000 00001010 00011110 00000010
192 10 30 2


Selanjutnya untuk memudahkan pembacaan, masing – masing oktet dapat diterjemahkan kedalam bilangan desimal dengan range 0 s/d 255 :


192.10.30.2

Kelas Alamat IP


IP Address terdiri atas 4 buah bilangan oktet (8 bit). Nilai terbesar dari bilangan biner 8 bit yaitu 255 (27+26+25+24+23+22+21+20)

Jumlah keseluruhan IP Address adalah 255 x 255 x 255 x 255. IP Address sebanyak inilah yang ada diseluruh dunia. Untuk mempermudah proses pembagiannya, IP Address dikelompokkan dalam kelas – kelas hal ini dilakukan untuk memudahkan pendistribusian pendaftaran IP Address.

IP Address ini dikelompokkan menjagi 5 kelas : Kelas A, Kelas B, Kelas C , Kelas D dan Kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalah pada ukuran dan jumlahnya. IP Address kelas A, dipakai oleh sedikit jaringan, tetapi jaringan ini memiliki jumlah host yang banyak. Kelas C dipakai unutuk banyak jaringan tetapi jumlah host sedikit. Kelas D dan Kelas E tidak banyak digunakan.

Setiap alamat IP terdiri dari 2 field, yaitu :
Field NET ID : Alamat jaringan logika dari subnet dimana komputer dihubungkan
Field HOST ID : Alamat device logical secara khusus digunakan untuk mengenali masing – masing host pada subnet secara bersama NET ID dan HOST ID menyediakan masing – masing host pada interwork dan alamat IP khusus.

Kelas IP


Kelas A oktet pertamanya mempunyai nilai 0 s/d 127 dan pengalamatan Kelas A masing – masing dapat mendukung 16.777.219 Host.
NNNNNNNN HHHHHHHH HHHHHHHH HHHHHHHH
N = NET ID
H = HOST ID

Pembagian kelas – kelas IP Address di dasarkan pada Network ID dan Host ID. Setiap IP Address terdiri dari NETWORK ID (identitas jaringan) dan HOST ID (identitas dalam jaringan tersebut).


NETWORK ID adalah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjukkan jaringan dimana komputer berada.


HOST ID adalah bagian dari IP Address yang digunakan untuk menunjukkan workstation, server, router dan semua host dari TCP/IP lain dalam jaringan tersebut
IP Address dikelompokkan dalam 5 kelas yaitu kelas A s/d kelas E. Perbedaan pada tiap kelas tersebut adalh pada ukuran dan jumlahnya, penjelasannya dari masing – masing kelas tersebut adalah sebagai berikut :

Kelas A

IP Address kelas A digunakan untuk jaringan dengan host yang besar. BIT pertama pada address kelas A selalu di set nol, sehingga nilai depannya selalu 0 dan 127. IP Address kelas A, NETWORK ID adalah 8 bit pertama. Sedangkan HOST ID adalah 28 bit berikutnya. Misalkan alamat IP : 114.49.6.5 maka NETWORK ID = 114 dan HOST ID = 49.6.5 dengan panjang HOST ID yang 24 bit, NETWORK dengan IP Address kelas A dapat menampung sekitar 16 juta HOST.

Kelas B

IP Address kelas B digunakan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Dua bit pertama pada kelas B di set 1 0 (satu nol) sehingga bit terdepan dari IP Address kelas B akan bernilai 128 hingga 191. Pada IP Address kelas B, NETWORK ID adalah 16 bit pertama, sedangkan HOST ID adalah 16 bit berikutnya, misalnya 133.93.125.2 maka NETWORK ID = 133.93 dan HOST ID = 125.2. Dengan panjang HOST ID yang 16 bit, maka NETWORK yang menggunakan IP Address kelas B dapat menampung sekitar 65.000 HOST.